Selasa, 19 Maret 2019

Mitos Vs Fakta : Jika Bayi Menangis Biarkan Saja Dulu Untuk Melatih Paru-Parunya



Bayi lahir ke dunia tentunya merupakan momen yang membahagiakan khususnya untuk kedua orangtuanya termasuk ibu. Bayi mungil yang dinanti-nantikan dalam penantian panjang selama masa kehamilan sembilan bulan, bahkan tak sedikit orangtua yang menunggu selama bertahun-tahun untuk bisa hamil dan melahirkan anaknya, tak sedikit orangtua yang melakukan segala cara, segala program kehamilan dilakukan demi hadirnya kebahagiaan baru. Maka nikmat tuhan yang mana lagi yang engkau dustakan seperti termaktub dalam QS Ar-rahman sebanyak 31 kali itu. Namun pada realitanya tak sedikit setelah bayi lahir kebahagiaan itu terasa sekejap karena tertekan oleh bejubel kesulitan yang dihadapi setelah lahirnya anak, tak sedikit orangtua yang mengalami baby blues karena nyatanya mengurus anak tak semudah terlihatnya. 

Namun banyak pula orangtua yang tetap bahagia seiring berjalannya waktu karena menikmati setiap proses yang memang harus dilalui. Menikmati karena memiliki pengetahuan bahwasannya memang seperti inilah prosesnya dan orangtua wajib terus belajar dan belajar untuk lebih baik lagi. 

Bayi yang lahir akan dikatakan normal jika bayi tersebut menangis, karena menangis adalah salah satu indikatornya. Di usia awal bayi lahir pun aktifitasnya selain dari tidur, menyusu yaitu menangis. Mengapa menangis? ya karena itu fitrah alami bayi dalam mengungkapkan emosinya, itulah cara komunikasi bayi ketika membutuhkan sesuatu. Bayi mengompol menangis, bayi BAB menangis, bayi kehausan nangis, bayi lapar menangis, bayi kepanasan nangis, bayi kedinginan menangis, itulah cara bayi berkomunikasi yang harus dipenuhi sesegera mungkin.

Kenapa mesti dipenuhi sesegera mungkin? karena secara naluriah pun orangtua paham bahwa bayi lahir ke dunia yang menurutnya begitu dingin dibandingkan selama sembilan bulan dalam kehangatan berada dalam rahim ibundanya, bayi harus beradaptasi dengan hal tersebut, beradaptasi dalam segala hal. Nah sekarang ketika bayi menangis masa kita biarkan terlebih dahulu dengan dalih supaya anak mandiri, anak gak manja, anak gak cengeng lah, bayi seusia itu belum memiliki tugas perkembangan demikian. Ada saatnya anak memang harus dilatih mandiri tapi bukan semenjak bayi lahir. Bayi baru lahir yang dibutuhkan olehnya adalah kenyamanan dan keamanan. Jika dengan dalih agar anak mandiri dibiarkan ketika menangis berarti orangtua tidak memenuhi hak anak untuk mendapatkan keamanan dan kenyamanannya.

Selain dari itu, tak sedikit orangtua yang beranggapan bahwa membiarkan bayi menangis terlebih dahulu akan melatih kesehatan paru-parunya. Pernyataan tersebut mitos atau fakta?

Jawabannya adalah mitos, lalu bagaimana faktanya?
Seperti dilansir dalam healthdetik.com yang menyatakan bahwa tidak benar bayi dibiarkan menangis akan menyehatkan paru-parunya, justru sebaliknya bayi yang dibiarkan menangis dalam jangka waktu yang lama beresiko mengalami gangguan perkembangan otak, dan gangguan psikisnya karena stres, stres akut dapat menyebabkan reaksi hormonal berantai yang pada akhirnya memicu kelenjar adrenalin untuk melepaskan hormon stres. Hal tersbut diungkapkan oleh dr. Meta Hanindita, SpA.

Demikian sedikit deskripsi mengenai mitos atau fakta bayi menangis yang dibiarkan apakah akan menyehatkan paru-paru ataukah sebaliknya? jawabannya mitos ya karena faktanya gal tersebut akan menimbulkan ganggan baik secara fisik ataupun psikologis.

Mudah-mudahan artikel ini bermanfaat untuk kita semua.

Salam Bahagia.
Mozaik Psikologi.

0 komentar:

Posting Komentar