Rabu, 20 Maret 2019

Jadilah orangtua yang dihormati tanpa ditakuti


Menjadi orangtua tentunya bukanlah hal yang mudah karena dibalik kesenangan ada juga tanggungjawab yang harus dipikul setelah menjadi orangtua, misalnya bagi seorang ibu yang berat itu bukan saat mengandung dan melahirkan namun justru setelahnya, mau dibawa kemana anak kita? 

Bagi seorang ayah yang berat itu bukanlah mencari nafkah namun bertanggungjawab dalam hal mendidik anak, karena seperti yang diketahui bersama mendidik anak itu bukanlah perkara dunia saja namun perkara akhirat pun ada ditangan orangtua. Terasa begitu berat bukan?

Lalu bagaimana cara mendidik anak dengan segala keunikannya, dengan segala karakternya, dengan segala keperibadiannya yang tentunya bukanlah hal mudah ditangani jika visi misi keluarga adalah bahagia kedua belah pihak, yaitu orangtua bahagia dan anakpun bahagia.

Selalu ada tangis yang menyelimuti di saat orangtua berusaha memberikan yang terbaik namun anak belum bahkan tidak menerima.

Ada teriakkan yang membisingkan saat orangtua dan anak berkompromi untuk mencapai keinginan bersama.

Sumber Gambar : orami.co.id
Lalu dengan cara apakah orangtua menanamkan pendidikan kepada anak tanpa menghujat, memaki, berteriak, menghardik bahkan melakukan agresi fisik?

Ya tentunya dengan cara sebaliknya, dengan kelembutan sebagaimana dicontohkan oleh baginda rasulullah, untuk meluluhkan hati ya dengan kelembutan bukan dengan kekerasan. Kekerasan fisik akan melahirkan kekerasan fisik pula, kekerasan psikis akan melahirkan kekerasan psikis pula.

Kelembutan akan menembus diri anak yang terdalam yang implikasinya terhadap sikap dan perilaku anak.

Apalagi mengingat anak yang merupakan peniru ulung orangtuanya, orangtua melarang anak memukul dengan cara memukul? apa yang terjadi selanjutnya? ya anak memukul lebih keras. Kalaupun anak menjadi diam, terlihat berubah menjadi baik karena pukulan orangtua, sebetulnya anak tidak benar-benar berubah namun merepres dan mengeluarkannya diluar disaat orangttua tidak ada. Jadi anak berhenti memukul bukan karena sadar akan kesalahannya namun karena takut terhadap orangtua.

Sampai disini jelas kan yah, perbedaan yang sangat mendasar dari orangtua yang dihormati atau orangtua yang ditakuti.

Orangtua yang ditakuti melahirkan anak yang berontak atau pendiam sebaliknya orangtua yang dihormati melahirkan anak yang ceria dan lebih ekspresif.

Anak yang takut terhadap orangtuanya akan menurut saja terhadap semua perintah orangtuanya tanpa membantah dan akhirnya melampiaskan diluar orangtuanya sedangkan anak yang menghormati orangtua nya akan mampu memilah mana saatnya ia menurut dan mana saatnya ia berkompromi mengekspresikan keinginannya.

Pertanyaannya adalah ingin menjadi orangtua seperti apa kita?
Pilihan yang dibuat saat anak masih dini akan berpengaruh sampai anak kita dewasa nanti.

Jadilah orangtua yang dihormati tanpa ditakuti.

Salam Bahagia.
Mozaik Psikologi. 



0 komentar:

Posting Komentar