Sumber Gambar: beautynesia.id
Menyapih anak memang menjadi fase yang menegangkan untuk para momy karena setelah menikmati attachment yang tinggi selama menyusui dua tahun lamanya, kini ibu dengan berat hati harus mengganti attachment tersebut dengan cara yang berbeda. Tentunya bukan hal yang mudah namun tetap mau tidak mau, suka tidak suka itu mesti dilakukan demi kebaikan para momy dan ananda tercinta.
Namun ternyata seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan, untuk para momy yang ingin move on dari stigma negatif selama proses menyapih, kini hadir metode yang efektif untuk menyapih yakni metode WWL atau Weaning With Love. Weaning With Love/ menyapih dengan cinta ini sangatlah efektif sekali selama para momy mengikuti rule/tips yang ada.
Apakah bisa menyapih dengan adanya cinta? padahal stigma yang terjadi menyapih penuh dengan drama dimana anak rewel, kesal dan momy pun kesakitan dengan payudara yang bengkak yang akhirnya jadi ikut uring-uringan atau marah gak jelas.
Pertanyaan tersebut tentunya muncul dibenak momy yang penasaran tentang bagaimana caranya metode WWL ini, metode yang tentunya memberikan dampak positif untuk momy dan ananda tercinta. Jika dilakukan dengan penuh kesabaran dan keuletan maka momy sendiri yang akan menikmati hasilnya pula, bukan hanya untuk ananda saja.
Mari kita bedah apa saja sih tips nya supaya momy sukses menyapih dengan metode WWL, chek it out !!!!
1. Hitung bulan apa ananda harus disapih, lalu persiapkan minimal satu bulan sebelumnya untuk memulai proses menyapih.
Begini contohnya, ananda genap berusia 2 tahun pada bulan juli misalnya, maka dari awal bulan juni momy sudah mempersiapkan proses penyapihan dengan maksud untuk ancang-ancang supaya ananda tidak shock jika disapih mendadak.
2. Kurangi frekuensi menyusui secara bertahap.
Maksud frekuensi menyusui dikurangi misalnya ananda pada pagi hari biasa menyusu 5 kali maka dikurangi jadi 4 kali dan seterusnya selama sebulan sampai ananda benar-benar tidak menyusu sama sekali, begitupun pada siang hari dan malam harinya. Maksud dilakukan secara bertahap adalah supaya ananda beradaptasi dengan baik, bahkan ananda tidak sadar bahwa ia sedang disapih karena menikmati prosesnya. Efek bertahap ini pun sama manfaat untuk momy supaya bisa beradaptasi dengan baik, sehingga payudara tidak bengkak sama sekali dan secara psikologis pun momy dan ananda tidak merasa shock karena penyapihan mendadak. Jadi ananda tidak memiliki perasaan kehilangan momy ketika proses penyapih, goal nya ananda dan momy tetap happy.
3. Sediakan susu pengganti ASI
Tips sebelumnya adalah mengurangi frekuesi menyusui, namun bagaimana caranya supaya proses pengurangan tersebut efektif. Ya dengan memberikan susu pengganti ASI, kasihan dong ananda jika dikurangi frekuensi menyusu nya namun tidak ditawarkan penggantinya yang manfaatnya kurang lebih sama dengan ASI. Bisa susu formula ataupun susu UHT kotak yang aman untuk usia 2 tahun ke atas. Pastikan nilai gizi nya ya momy, hindari yang terlalu banyak mengandung gula. Selain susu juga, madu bisa menjad pilihan terbaik karena selain anti bakteri, anti inflamasi, bagus untuk imun anak, madu pun cukup mengenanyangkan. Lama kelamaan jika dilakukan bertahap, anak akan lupa dengan menyusu karena perut nya sudah kenyang.
4. Perbanyak makanan padat
Selain susu dan juga madu sebagai minuman pengganti ASI, sekarang makanan padat pun harus lebih diperbanyak. Jika ada kendala misalnya ananda GTM ( Gerakan Tutup Mulut), maka momy harus mencari makanan kesukaan anak dan juga cemilannya yang memiliki nilai gizi sama dengan makanan utama, misalnya biskuit, perkedel, kurma, buah alpukat dan makanan lainnya yang intinya lebih banyak porsinya dibanding biasanya dengan tujuan anak kenyang sehingga lama kelamaan tidak ingin menyusu.
5. Alihkan perhatian anak dengan bermain.
Ketika ananda meminta terus menyusu diluar batas yang sudah ditentukan olah momy, sebisa mungkin momy mengalihkan perhatian ananda salah satunya dengan mengajak bermain yang biasanya membuat ananda anteng. Berikan mainan kesukaannya sehingga fokusnya teralihkan tidak ke menyusu lagi, namun fokusnya kepada mainan tersebut. Ajaklah ananda lebih sering bermain outdoor dibandingkan sebelumnya, biasanya anak lebih anteng kalau bermain diluar dibandingkan di dalam rumah, sehingga lumayan tuh waktu dipakai banyak untuk bermain dibandingkan di rumah ananda merengek ingin menyusu.
6. Koordinasi dan komunikasikan dengan ayah untuk membantu proses penyapihan.
Saat proses penyapihan berlangsung rasanya tidak pas jika tidak ada kerjasama antara ayah dan ibu, mengingat proses yang begitu membutuhkan ketenangan dan kesabaran. Dukungan dan bantuan ayah sangat diperlukan terlebih lagi saat momy peru mengalihkan perhatian ananda untuk menyusu, ayah bisa membantu mengajak main ananda baik di dalam ataupun diluar rumah. Jika ananda hanya sering dekat dengan momy dan jauh dengan ayah, maka momy akan terus menjadi stimulus yang akan mendorong ananda ingin menyusu.
7. STOP menawarkan namun dilarang menolak secara kasar.
Kenapa ya momy dilarang keras untuk menawarkan menyusu, apalagi saat ananda sedang tantrum yang sudah menjadi kebiasaan menawarkan ananda untuk menyusu. Ya karena sekarang sedang dalam proses penyapihan yang jika momy menawarkan justru ananda akan sulit berhenti menyusu, apalagi ketika tantrum justru jangan diberikan sama sekali karena ananda akan mengulang perilaku yang sama setiap ingin menyusu. Tapi kenapa pula dilarang menolak? ya karena jika momy menolak apalagi dengan cara yang kasar justru akan membuat ananda shock, baik itu secara fisik ataupun psikologis. Fisiknya yang biasanya menerima nutrisi dari ASI dan psikologisnya yang biasanya mendapatkan kenyamanan dan ketenangan saat menyusu sekarang ditolak mentah-mentah oleh momy, ya tentunya ananda akan shock. Cara yang tepat adalah penundaan sesuai jadwal yang telah ditentukan dengan tujuan membuat ananda belajar sabar menahan keinginan untuk menyusu. Terdengar berat ya momy, namun apalah daya memang itulah cara terbaik.
8. Lakukan Sounding secara rutin.
Sounding itu apa ya? sounding itu mengatakan hal yang sama secara berulang-ulang baik itu pada waktu yang sama atau berbeda. Misalnya nih momy mengatakan pada ananda " anak pinter udah gede berhenti ya nyusu nya" nah kata-kata tersebut dilakukan secara berulang-ulang baik ketika anak sedang bermain, sedang makan dan menjelang tidur. Sounding ini memiliki kekuatan tersendiri yang membuat ananda berperilaku sesuai dengan apa yang momy katakan, asalkan sounding nya rutin ya mom.
9. Hindari memberikan ASI saat malam.
Kenapa memberikan ASI saat malam harus dihindari? karena saat ananda tidur malam ia benar-benar dalam keadaan mengantuk banget, jadi meskipun ia bangun ingin menyusu pun tidak perlu kita turuti ananda akan langsung tidur sendiri saking ngantuknya. Momy hanya perlu memberikan air putih saja ananda akan langsung tidur tanpa rewel, hanya sehari dua hari saja ananda beradaptasinya asalkan momy konsisten. Hal ini merupakan kondisi bonus yang melegakan untuk momy.
10. Hindari memberikan susu/air minum menggunakan dot.
Momy tercinta, dari awal tujuan kita adalah ingin menyapih ananda dengan cinta yang tentunya penuh drama dibaliknya, namun apa jadinya jika kita memberikan susu pengganti/air minum ke dalam dot? apakah sama saja dengan kita ingin melakukan proses penyapihan dua kali? memberikan susu dengan dot sangat tidak disarankan karena ketika ananda diberikan dot maka harus disapih kembali. Jadi mubadzir rasanya jika kita bersusah payah menyapih dan nantinya harus menyapih kembali, lebih baik bersabar sekarang ketika ananda mengamuk saat masih belajar minum susu menggunakan botol. Maka gunakanalah botol yang ada sedotannya, jadi ananda tidak terlalu susah beradaptasi. Setelah terbisa minum dengan sedotan ananda akan refleks bisa minum susu di gelas, hanya butuh adaptasi sebentar saja.
11. Attachment lebih diperkuat dengan cara yang lain.
Attachment adalah kelekatan, kelekatan antara ibu dan anak yang selama ini dibanung selama proses menyusui tentunya harus dipertahankan meskipun dengan cara yang lain. Sangat disayangkan jika setelah berhasil menyapih, kelekatan momy dan ananda jadi berkurang karena sudah tidak menyusui. Momy harus sebisa mungkin mengganti kelekatan yang ada tersebut, misalnya dengan sering bermain, memeluk, mencium, memberikan apresiasi kepada ananda. Maka kelekatan yang sudah terbangun sebelumnya tidak akan hilang begitu saja, bahkan bisa semakin erat hubungannya.
12. Move on dari cara menyapih konservatif yang membuat ananda trauma.
Cara menyapih yang seperti apa yang konservatif itu? cara kebanyakan orang tua jaman dahulu saat menyapih yang justru membuat ananda trauma bahkan rewel nya sangat lama bisa sampai berbulan-bulan. Misalnya dengan menempelkan plaster ke puting, mengolesken jamu-jamuan yang pahit, mengoleskan minyak kayu putih, mengoleskan lipstik, bahkan ada yang sampai membuat anak melihat kotoran burung merpati pada payudara ibu nya. Cara-cara tersebut merupakan cara konservatif yang memaksa ananda langsung stop menyusu tanpa ada aba-aba yang justru menurut observasi saya hal tersebut membuat anak rewel berlama-lama karena shock, dan momy pun mengalami bengkak yang luar biasa karena sama shock nya. Berbeda halnya dengan WWL ini, karena dilakukan secara bertahap, ananda hanya rewel satu sampai dua hari saja, dan kesanya bisa beraktifitas seperti biasa, bisa legowo karena memang ananda tidak dipaksa untuk beradaptasi secara mendadak.
Panjang juga ya mom, mudah-mudahan bisa dijadikan referensi jika momy ingin menyapih ananda menggunakan metode WWL.
Salam Bahagia.
Mozaik Psikologi.
Kalau dirasa bermanfaat, boleh di share ya tombol di bawah !!!
|
thanks infonya Metode WWL
BalasHapus