Senin, 19 November 2018

TAHURA ( Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

TAHURA

TAHURA ( Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda) atau dikalangan anak muda sering disebut Dago Pakar ini alamatnya di Kompleks Tahura, Jl. Ir. H.Djuanda No.99, Ciburial, Cimenyan, Kota Bandung, Jawa Barat. Artikel sebelumnya tentang Dago Dream Park, sekarang pun penjelasan nya masih tentang wilayah dago yang terkenal dengan kesejukannya. Tahura ini merupakan wilayah konservasi yang memadukan antara alam dengan tanaman di hutan dengan luas wilayah mencapai 590 Hektar dimulai dari Dago Pakar sampai Maribaya. Ketinggian kawasan ini berada pada 770 mdpl sampai 1330 mdpl.

Sejarah singkat obyek wisata ini seperti dilansir di wikipedia. org dimulai pada tahun 1912, namun saat itu masih berada pada zaman hindia belanda, taman ini pun merupakan taman terbesar saat itu yang diberi nama Hutan Lindung Gunung Pulosari ( karena masih berbentuk hutan lindung). Peresmian hutan lindung itu terjadi pada tahun 1922. 

Setelah Indonesia merdeka, otomatis lah hutan lindung ini di urus oleh pemerintah republik indonesia sehingga pada tahun 1960, kawasan hutan ini dirintis kembali oleh Mashudi ( Gubernur Jawa Barat) dan Ir. Sambas Wirakusumah  sebagai Administratur Bandung Utara dan Direktur Akademi Ilmu Kehutanan saat itu, dukungan pun diberikan oleh Ismail Saleh sebagai Menteri Kehakiman dan Soejarwo sebagai Dirjen Kehutanan Departemen Pertanian. 

Pada tahun 1963 bertepatan dengan tahun meninggalnya Ir. H.Djuanda, Hutan Lindung tersebut sebagian kawasannya sedang dipersiapkan untuk Hutan Wisata dan Kebun Raya. Sehingga untuk mengenang jasa-jasa Ir. H. Djuanda, hutan lindung tersebut diberi nama lah kebun raya Ir. H. Djuanda atau yang sering disingkat Tahura sampai saat ini. 


Foto di atas hanya salah satu keindahan alam yang terlihat di tahura ini, dengan merogoh tiket masuk hanya 10.000 - 20.000 saja, sahabat traveler's bisa menikmati panorama alam sambil berjalan bahkan bersepeda di kawasan ini.



Kami pun menuju Goa Belanda, perjalanan dari pintu masuk ke Goa Belanda sekitar 2 kilo.



Selama perjalanan, kami melihat banyak monyet hutan loncat-loncat dan mengambil makanan jika kami memberikannya. Hati-hati juga ya kalo kita sedang memegang makanan bisa saja monyet tersebut loncat dan mengambilnya. Jika membawa anak, tentunya ia akan senang sekali karena biasanya melihat monyet dikurung seperti di kebun binatang, namun disini  bebas, sensasinya tentu berbeda untuk anak. 



Sampailah kami di Goa Belanda, goa ini dibangun pada tahun 1912 bertepatan dengan perintisan hutan lindung pada saat itu. Goa belanda saat itu merupakan terowongan penyadapan aliran sungai cikapundung. 



Selanjutnya Goa Jepang, goa ini dekat dengan pintu masuk. Jika dari goa belanda jarangnya kurang dari 2 kilo. Goa ini dibangun pada tahun 1942 silam.

Obyek wisata lainnya selain goa belanda dan goa jepang di kawasan tahura ini diantaranya ada Monumen Ir. H. Djuanda, Kolam Pakar, Air Terjun Curug Omas, Air Terjun Curug Lalay, Air Terjun Curug Dago, Museum Ir. H.Djuanda, Artefak Kebudayaan Purba, Prasasti Raja Thailand, Taman Bermain, Tebing keraton ( Tiket terpisah), jika terus sampai ke Maribaya. 


Traveler's bisa istirahat sambil menikmati udara sejuk dikelilingi pohon-pohon rindang, di kawasan dekat gerbang utama terdapat monumen dan museum Ir. H.Djuanda namun saat itu kami tidak bisa masuk karena ada acara garden party pernikahan, bisa jadi pilihan juga untuk traveler's yang ingin menggelar pernikahan dengan suasana taman yang sejuk ini. 

Sekian dulu ya, mudah-mudahan bermanfaat dan bisa dijadikan rujukan destinasi wisata sekaligus bersejarah ini, mudah-mudahan bisa kembali kesana dan mencoba obyek wisata lainnya.

Salam Bahagia.
Mozaik Psikologi.














0 komentar:

Posting Komentar