Selasa, 18 September 2018

PLTA ( Pembangkit Listrik Tenaga Air) Plengan Pangalengan


PLTA Plengan Pangalengan bersama Kelompok 16,18 KKN Tematik 2014

Setelah sebelumnya kami merasakan kenyamanan dengan suara cipratan air di curug ceret, mendaratlah kami ke PLTA ( Pembangkit Listrik Tenaga Air) Plengan yang jaraknya cukup dekat dari curug ceret. Dari yang awalnya badan ini terasa dingin karena sudah berlama-lama dengan air, sekarang saatnya kami menghangatkan tubuh dengan mendaki tangga sampai ke puncak ini. Tangga yang harus kami tapaki agar sampai pada puncak adalah 1000 tangga, lumayan membuat jantung ini berdebar kencang. PLTA Plengan ini terletak di desa pulosari kecamatan pangalengan. 



Itulah view jika dilihat dari bawah, dan kami menaiki tangga demi tangga untuk mencapai puncak.

Yang di bawah ini nih juaranya sampai puncak, sementara yang lain masih menghela nafas untuk bisa sampai




Sampailah kami di tangga terakhir yaitu tangga ke seribu, berikut view jika sudah sampai di atas : 



Nah itu dia pemandangan jika kita telah sampai di atas, memang butuh perjuangan untuk bisa sampai di atas, namun ketika sudah sampai di atas rasa lelah pun sudah terlupakan, yang dirasakan hanya  udara yang begitu sejuk dan keindahan panorama alam di dalamnya.

Sebetulnya di pangalengan terdapat tiga PLTA diantaranya yaitu Plengan, Lamajan dan Cikalong. Menurut situs http://www.listrikindonesia.com, PLTA Plengan dan Lamajan adalah PLTA tertua di indonesia, PLTA tersebut dibangun oleh Belanda pada awal  tahun 1900-an, tepatnya tahun 1918-1924. Selain dari itu menurut situs http://bandung.bisnis.com, sumber air PLTA ini memanfaatkan sungai cisangkuy dan anak-anak sungai yang berada disekitarnya, untuk selanjutnya pemerintahan saat itu membangun pula dua waduk di kecamatan pangalengan tersebut yaitu Situ Cileunca pada tahun 1922 dan Situ Cipanunjang pada tahun 1930. 

Penjelasan di atas hanya sekilas saja, untuk lebih lengkapnya jika berpetualang ke pangalengan, jangan lewatkan yah pemandangan indah dan bersejarah ini...



Salam Bahagia...
Mozaik Psikologi 

1 komentar: